KIAT SUKSES BUDIDAYA IKAN LELE

Posted: February 23, 2011 in Uncategorized

PERSIAPAN AWAL BUDI DAYA IKAN LELE

jika kita ingin memulai ternak lele dengan tebar bibit 10.000 ekor ukuran 10-12 cm harga di pasaran Rp.250-300/ekor setidaknya diperlukan lahan 100 m2, jumlah pakan pelet 1 ton jika konversi pakan menjadi daging 90 % diestimasikan kita mendpt hasil 900 kg, masa pemeliharaan 60-80 hari. Sebaiknya pada saat 30-40 hari setelah tebar benih dilakukan sortir, karena mulai banyak bibit yang bertubuh bongsor yang sering memakan ikan yang lain.

Tebar lele, bisa diawali dengan tebar ukuran 2-3 cm dgn kapadatan 100-150 ekor/m2, pilih lokasi dgn suhu > 26 C. Jadikan warna air menjadi hijau daun untuk suplai O2 lebih baik, dengan cara pemupukan & aplikasi probiotik. Umur 90 hari akan di dapat 140 gr ( 7ekor/Kg). dgn kepadatan itu kolam dari terpal atau beton.
Sebenarnya dengan teknologi probiotik tebar lele sudah mampu sampai 400 – 500 ekor/m3. tetapi diperlukan kepiawaian dlm manajemen pengelolaan kualitas air.

bentuk fisik kolam tidak terlalu utama, baik itu kolam tembok ataupun tanah. yang diutamakan dalam ternak lele adalah kualitas benih, air dan pakan. Benih sebaiknya beli dari pembenih lele langsung dan mulai dari benih yg agak besar contohnya ukuran 10-12 cm dgn kepadatan 100-150 ekor/m2, air bebas pencemaran bisa berasal dari air sungai, sumur, PAM yg sudah diendapkan. kolam sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam harus dalam kondisi air tidak jalan karena lele rentan terhadap perubahan air yang terus menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir. kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dengan ketinggian air 80 cm.pakan utama sebaiknya menggunakan pakan pabrik dengan kandungan protein >32% dan dapat diberi pakan tambahan berupa limbah peternakan ayam seperti bangkai ayam, usus, telur yg gagal tetas dengan terlebih dahulu dibakar/direbus.

Tips membuat pakan tambahan untuk lele, peternak lele bisa mencobanya, dgn bahan :
1. Ampas tahu
2. Katul (dedek halus) dari padi
3. Ikan Asin BS(dihaluskan)lebih bagus di rebus
dgn perbandingan 10:5:1 jd setiap 10 kg ampas tahu,+5kg katul,+ 1kg ikan asin bs aduk jd satu, berikan sesuai kebutuhan.

Modal awal, untuk 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30an cm, tanah galian urug-kan ke sekitar pinggir calon kolam. Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah membeli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan, ataupun yang lebih mahal juga bisa, tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. Isilah dengan air jernih, biarkan selama 2-3 malam (jangan langsung ditaburi benih). Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.

Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Beli pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg. Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg, Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukUp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor. Bikin saja tulisan di depan rumah “JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH” Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa. Pakai terpal plastik juga (hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang .

Jenis ikan lele memang memiliki banyak penggemar, karena jenis ikan tersebut memiliki daging yang gurih, serta tidak memiliki banyak duri. Selain itu lele juga memiliki harga yang murah, sehingga ikan lele dapat dinikmati oleh semua kalangan. Besarnya minat pasar akan lele sering dijadikan sebagai salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Dari mulai bisnis kuliner lele yang beraneka macam hingga bisnis budidaya lele yang menguntungkan, mampu memberikan untung yang cukup besar. Ikan lele termasuk salah satu ikan yang budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak para pelaku bisnis yang memilih lele untuk dibudidayakan.

Dalam proses budidaya lele, langkah – langkah yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Proses Pemijahan

Proses pemijahan untuk mengawinkan lele jantan dan lele betina tidaklah sulit. Pemijahan yaitu proses mempertemukan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Proses ini biasanya dilakukan pada kolam – kolam khusus pemijahan, dengan mencampurkan lele jantan dan lele betina yang sudah memenuhi syarat tertentu.

Syarat indukan jantan :

  • Kepala induk jantan lebih kecil dari betinanya, serta tulang kepalanya gepeng
  • Warna kulit dada induk jantan lebih tua dibandingkan yang betina, serta kulitnya lebih halus daripada betina
  • Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang dibelakang anus dengan warna kemerahan
  • Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal dibanding induk betina
  • Gerakan lele jantan lebih lincah dibandingkan yang betina

Syarat indukan betina :

  • Kepalanya lebih besar dibandingkan induk betina
  • Warna klit dada lele betina lebih terang dibandingkan yang jantan
  • Kelamin induk betina berbentuk oval dan berwarna kemerahan, lubangnya lebar dan letaknya di belakang anus. Biasanya sel telur yang telah matang berwarna kuning
  • Untuk induk betina biasanya geraknya tidak selincah induk jantan
  • Perutnya lebih gembung dari induk jantan

Selama proses pemijahan indukan lele diberi makanan yang memiliki kadar protein cukup tinggi. Setelah diberikan protein yang cukup tinggi, induk betina  siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi anakan lele setelah 24 jam. Setelah berumur satu minggu pisahkan hasil anakan dengan induk betina, sedangkan untuk pemindahan anakan setelah anakan berumur dua minggu.

Cara Pemindahan anakan lele :

  • Mengurangi air di sarang pemijahan hingga tinggi air berkisar antara 10 cm sampai 20 cm
  • Menyiapkan tempat penampungan ( baskom atau ember ) yang telah diisi air dari kolam pemijahan
  • Samakan suhu kolam anakan dengan suhu kolam pemijahan
  • Pindahkan anakan dari kolam pemijahan menggunakan cawan atau piring
  • Kemudian pindahkan anakan ke kolam pendederan dengan hati – hati pada maalm hari, karena masih rentang terhadap tingginya suhu air

2. Pemeliharaan Benih

Ada beberapa langkah yang patut diperhatikan dalam hal pemeliharaan benih ikan lele, diantaranya adalah:

a.  Penggunaan Aerator

Berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air

b.  Jenis Pakan

Umumnya, benih lele baru diberi makan pada umur tiga hari. Setiap kelompok umur dan fisik diberi pakan dengan ukuran dan jenis yang berbeda.

c.  Pola Pemberian Pakan Dan Air

Agar benih cepat besar, pemberian pakan harus teratur dan air harus di jaga dengan baik.

d.  Jumlah Pakan Yang Diberikan

Sebagai referensi, pakan yang diberikan tidak boleh kurang dari 10% daribobot bibit lele. Ingat, pemberian makan lele secara berlebihan berpotensi menjadi racun bagi ikan lele, karena bisa bercampur dengan kotoran lele.

f.  Pemberian Suplemen

Pemberian suplemen bertujuan untuk meningkatkan selera makan lele agar cepat besar.

g.  Pengontrolan

Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha pembenihan yang kita jalankan.

h.  Pengurasan Kolam

Tujuannya untuk menjaga kualitas air tetap terjamin dan kadar oksigen tetapp tinggi.

3. Persiapan Pembesaran  Lele

Usaha pembesaran merupakan kegiatan lanjutan dari pembenihan lele yang bertujuan untuk menghasilkan lele konsumsi  dengan ukuran 8-10 ekor/kg.

a.  Persiapan kolam pembesaran

Sebelum ikan dipindahkan kekolam  pembesaran, kolam harus dibersihkan terlebih dahulu.

b.  Pemilihan bibit yang besar

Agar usaha pembesaran lele optimal, bibit yg dipelihara harus sehat dan berasal dari dari dari induk yang unggul.

c.  Penebaran bibit

Bibit perlu melalui proses adaptasi terhadap lingkungan baru, untuk menghindari stress dan kematian.

d.  Padat tebar

Kita harus memaksimalkan kepadatan tebar kolam yang sangat tergantung pada usia dan jumlah bibit lele.

4.  Permasalahan Dan Solusi

a. hama

Hama yang sering menyerang lele diantaranya adalah ular, katak, burung udang, musng air, ikan gabus dan belut.

b. penyakit

Munculnya penyakit pada lele disebabakan oleh beberapa faktor, diantanya karena air yang kotor, pemberian pakan yang berlebihan, bibit yang dibeli memang sudah di serang penyakit, dan pemakaian fesilitas budidaya yang sudah tercemar.

c. pencegahan dan pengobatan

  • pencegahan terhadap bibit penyakit
  • menjaga kualitas air
  • pencegahan agar bibit penyakit tidak menular

5.  Pemanenan Dan Pengemasan

  • Pemanenan bibit dan pengemasan
  • Pemanenan lele konsunsi
  • Pemanenan dan pengemasan calon induk

Leave a comment